Kamis, 14 Oktober 2010

tersenyum lewat kartu terbaik karya anak negeri

KARTUN hadir sebagai sebuah gambar yang berdiri sendiri dan menjadi seni yang universal.Kehadiran kartun,mendatangkan senyum dan tawa tanpa dibatasi bahasa dan budaya bagi orang yang melihatnya.

Senyum tersebut tampak jelas di bibir salah seorang pengunjung, Rayney Wong,ketika menyaksikan karya-karya kartunis Indonesia yang dipamerkan di Pacific Place Mall. Pria berkebangsaan Singapura ini sibuk mengabadikan hasil karya kartunis tersebut sambil sesekali tersenyum melihat karya para kartunis yang unik.

Setiap karya menyimpan makna tersendiri, dan masing-masing orang menafsirkan pesan yang coba diangkat oleh si kartunis dalam bahasanya sendiri. Rayney pun mencoba menginterpretasikan gambar-gambar itu sesuai yang dinilainya. Contohnya ketika melihat karya Jitet Koestana dengan judul Money Case.

Menurutnya, gambar itu memiliki makna bahwa setiap individu akan melakukan apa pun demi mendapatkan uang. Atau kartun dengan gambar tentara yang sedang sibuk berperang, sementara seorang wartawan TV pun tak lepas dari kameranya.

”Gambar ini mewakilkan situasi di mana ada dua kepentingan, yakni tentara yang ingin berperang dan wartawan yang ingin mencari kebenaran,” kata Rayney yang berprofesi sebagai process improvement consultantdi sebuah perusahaan di Singapura ini. Bagi Rayney, tidak sulit memahami bahasa kartun karena dengan tampilan gambar yang memikat orang sudah dapat mengerti maksud si kartunis.

Hal inilah yang membuat kartun semakin menarik dan bersifat universal di dunia. Secara keseluruhan, Rayney melihat, pameran hasil karya terbaik kartunis tersebut dinilai cukup menarik. Ia mengatakan, apa pun yang terjadi selalu ada sisi humor dari kejadian itu,dan hal ini diterjemahkan dengan baik oleh kartunis yang turut andil dalam pameran tersebut. Sejatinya,kartun adalah bidang yang akrab dengan media.

Kartun muncul sebagai gambar yang mendampingi teks, dan kerap mencuri perhatian serta membuat yang menyaksikan tersenyum, bahkan tertawa dengan pikiran tergelitik. Dalam era globalisasi yang mengaburkan batas-batas komunikasi ini, karya-karya kartunis Indonesia telah memiliki tempatnya di berbagai festival internasional.

Nah, karya-karya terbaik inilah yang dipamerkan dalam kesempatan eventkesenian yang hadir di lantai satu mal yang berada di bilangan Sudirman Center Business District (SCBD).Pameran yang berlangsung mulai tanggal 4-30 Agustus 2009 ini, terselenggara berkat kerja sama Joker Syndicate dengan salah satu majalah di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar